Meningkatkan Literasi Lewat Workshop Menulis Cerpen untuk Warga Belajar PKBM RUMAN Aceh

03/06/2025

Banda Aceh – Sebanyak lebih dari seratus warga belajar kelas 3 dari Program Pendidikan Kesetaraan Jenjang SMA (Paket C) di PKBM RUMAN Aceh mengikuti kegiatan Workshop Penulisan Cerpen yang digelar pada Jumat, 25 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di aula serbaguna RUMAN Aceh yang terletak di Gampong Punge, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya RUMAN Aceh dalam menumbuhkan budaya literasi serta memperkuat keterampilan menulis bagi para warga belajar. Kegiatan ini menghadirkan jurnalis sekaligus cerpenis Ihan Nurdin sebagai pemateri utama, yang berbagi pengalaman dan teknik-teknik dalam menulis cerpen secara efektif.

Menurut Rizky Sopya, pendiri RUMAN Aceh, kegiatan pelatihan keterampilan seperti ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain menyasar warga belajar, pelatihan juga diberikan kepada para tutor, dengan fokus pada peningkatan kompetensi mengajar atau pedagogi. Untuk tahun ini, warga belajar mendapatkan pelatihan menulis kreatif, sementara para tutor akan mengikuti pelatihan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Rizky juga menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan kesetaraan di RUMAN Aceh disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar, yang sebagian besar sudah bekerja dan berada di luar rentang usia sekolah reguler. Karena itu, materi pelatihan lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Menariknya, karya cerpen yang dihasilkan dalam workshop ini tidak hanya menjadi produk literasi semata, tetapi juga akan dinilai sebagai bagian dari mata pelajaran Keterampilan. Penilaian ini akan masuk dalam nilai akhir dan dicantumkan langsung dalam ijazah kelulusan, yang akan sangat berguna bagi warga belajar, khususnya yang membutuhkan dokumen tersebut untuk keperluan pekerjaan.

Saat ini, PKBM RUMAN Aceh mencatat total 672 warga belajar untuk tahun ajaran 2024/2025, mencakup program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Sebagian besar berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan beberapa di antaranya berasal dari Bireuen dan Sabang.

Menariknya, seluruh program pendidikan kesetaraan di RUMAN Aceh diberikan secara gratis, tanpa pungutan biaya apa pun. Ketika lulus dan mengambil ijazah, peserta hanya diharapkan memberi donasi seikhlasnya, tanpa tarif yang ditetapkan.

Sejak dimulainya program kesetaraan pada tahun 2017, RUMAN Aceh telah meluluskan 587 alumni, dengan Paket C sebagai yang terbanyak, yaitu 310 orang, disusul Paket B sebanyak 213 orang, dan Paket A sebanyak 64 orang.

Ahmad Arif, pendiri lainnya di RUMAN Aceh, menyampaikan bahwa mayoritas warga belajar di RUMAN merupakan anak-anak yang putus sekolah karena kendala ekonomi, atau berasal dari keluarga yang mengalami disfungsi. Beberapa juga datang dari latar belakang perundungan atau tekanan di sekolah formal, hingga akhirnya memilih jalur pendidikan alternatif ini.

“RUMAN Aceh hadir sebagai ruang ramah belajar bagi siapa pun yang ingin kembali menuntaskan pendidikan dasar dan menengah,” ungkap Arif. Ia juga menambahkan bahwa semua anak yang kehilangan akses pendidikan formal memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan melalui program paket yang inklusif ini.

Dengan hadirnya pelatihan menulis seperti ini, PKBM RUMAN Aceh tidak hanya membantu warga belajar meraih ijazah, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan kreativitas mereka untuk berdaya melalui literasi.