Penguatan Kapasitas Tutor: PKBM RUMAN Aceh Gelar Pelatihan Metode Pembelajaran untuk Tingkatkan Literasi dan Numerasi

12/06/2025

Banda Aceh – PKBM RUMAN Aceh kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan melalui pelatihan intensif untuk para tutor. Selama dua hari, pada Sabtu–Minggu, 10–11 Mei 2025, sebanyak empat sesi pelatihan digelar dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dari berbagai latar belakang keilmuan.

Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kapasitas tutor dalam metode pembelajaran yang mendorong literasi dan numerasi warga belajar secara lebih aktif, kontekstual, dan aplikatif. Setiap sesi disusun berdasarkan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan karakteristik warga belajar pendidikan kesetaraan.

Hari Pertama – Sabtu, 10 Mei 2025

Pelatihan dimulai dengan Sesi 1 pada pukul 09.00–12.00 WIB, yang membahas tema “Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dan Berbasis Proyek.” Materi ini disampaikan oleh Wahyuni, M.Pd., yang menekankan pentingnya keterlibatan peserta didik dalam merumuskan dan menyelesaikan persoalan nyata sebagai strategi membangun daya nalar dan kreativitas.

Pada Sesi 2, pukul 14.00–17.00 WIB, pelatihan dilanjutkan dengan tema “Metode Pembelajaran Kooperatif dan Interaktif,” dibawakan oleh Wahyu Rezeki, S.Sos.I., M.I.Kom.. Peserta diajak memahami pentingnya kerja sama antar warga belajar dalam proses pembelajaran, serta bagaimana interaksi aktif dapat membangun kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab belajar.

Hari Kedua – Minggu, 11 Mei 2025

Hari kedua diawali dengan Sesi 1 pukul 09.00–12.00 WIB, membahas “Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman dan Diskusi.” Narasumber Drs. Saifullah AR, M.Pd. menekankan bahwa pengalaman hidup warga belajar dapat menjadi sumber belajar yang kaya, sementara diskusi dapat memperdalam pemahaman dan melatih logika berpikir.

Terakhir, pada Sesi 2 pukul 14.00–17.00 WIB, pelatihan ditutup dengan tema “Materi Pembelajaran Kontekstual, Aplikatif, dan Eksperimen,” yang dibawakan oleh Jauhari. Sesi ini menggarisbawahi pentingnya materi ajar yang sesuai dengan realitas hidup warga belajar, dengan pendekatan praktis yang menyentuh langsung kehidupan mereka sehari-hari.

Komitmen untuk Pendidikan yang Inklusif dan Bermakna

Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi PKBM RUMAN Aceh dalam memastikan pendidikan kesetaraan tidak hanya memberikan ijazah, tetapi juga membekali warga belajar dengan kompetensi hidup dan keterampilan abad 21. Tutor sebagai ujung tombak pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan metode-metode pembelajaran yang relevan dan efektif.

Melalui pelatihan ini, PKBM RUMAN Aceh menegaskan pentingnya peran tutor sebagai fasilitator belajar yang inspiratif, adaptif, dan kontekstual, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan nonformal di tengah masyarakat urban dan marginal.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya RUMAN Aceh dalam menumbuhkan budaya literasi serta memperkuat keterampilan menulis bagi para warga belajar. Kegiatan ini menghadirkan jurnalis sekaligus cerpenis Ihan Nurdin sebagai pemateri utama, yang berbagi pengalaman dan teknik-teknik dalam menulis cerpen secara efektif.

Menurut Rizky Sopya, pendiri RUMAN Aceh, kegiatan pelatihan keterampilan seperti ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain menyasar warga belajar, pelatihan juga diberikan kepada para tutor, dengan fokus pada peningkatan kompetensi mengajar atau pedagogi. Untuk tahun ini, warga belajar mendapatkan pelatihan menulis kreatif, sementara para tutor akan mengikuti pelatihan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Rizky juga menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan kesetaraan di RUMAN Aceh disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar, yang sebagian besar sudah bekerja dan berada di luar rentang usia sekolah reguler. Karena itu, materi pelatihan lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Menariknya, karya cerpen yang dihasilkan dalam workshop ini tidak hanya menjadi produk literasi semata, tetapi juga akan dinilai sebagai bagian dari mata pelajaran Keterampilan. Penilaian ini akan masuk dalam nilai akhir dan dicantumkan langsung dalam ijazah kelulusan, yang akan sangat berguna bagi warga belajar, khususnya yang membutuhkan dokumen tersebut untuk keperluan pekerjaan.

Saat ini, PKBM RUMAN Aceh mencatat total 672 warga belajar untuk tahun ajaran 2024/2025, mencakup program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Sebagian besar berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan beberapa di antaranya berasal dari Bireuen dan Sabang.

Menariknya, seluruh program pendidikan kesetaraan di RUMAN Aceh diberikan secara gratis, tanpa pungutan biaya apa pun. Ketika lulus dan mengambil ijazah, peserta hanya diharapkan memberi donasi seikhlasnya, tanpa tarif yang ditetapkan.

Sejak dimulainya program kesetaraan pada tahun 2017, RUMAN Aceh telah meluluskan 587 alumni, dengan Paket C sebagai yang terbanyak, yaitu 310 orang, disusul Paket B sebanyak 213 orang, dan Paket A sebanyak 64 orang.

Ahmad Arif, pendiri lainnya di RUMAN Aceh, menyampaikan bahwa mayoritas warga belajar di RUMAN merupakan anak-anak yang putus sekolah karena kendala ekonomi, atau berasal dari keluarga yang mengalami disfungsi. Beberapa juga datang dari latar belakang perundungan atau tekanan di sekolah formal, hingga akhirnya memilih jalur pendidikan alternatif ini.

“RUMAN Aceh hadir sebagai ruang ramah belajar bagi siapa pun yang ingin kembali menuntaskan pendidikan dasar dan menengah,” ungkap Arif. Ia juga menambahkan bahwa semua anak yang kehilangan akses pendidikan formal memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan melalui program paket yang inklusif ini.

Dengan hadirnya pelatihan menulis seperti ini, PKBM RUMAN Aceh tidak hanya membantu warga belajar meraih ijazah, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan kreativitas mereka untuk berdaya melalui literasi.